Senin, 10 September 2012

Museum Karst


Pracimantoro,Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia

Tak banyak orang yang tahu, Wonogiri sejak tahun 2007 punya museum anyar. Namanya Museum Karst Indonesia. Letaknya di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, 45 km di selatan kota Wonogiri. Museum ini menggambarkan khasanah karst dengan keunikan goa-goa di Pracimantoro.

Di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro - yang menjadi pusat penelitian kawasan karst - terdapat puluhan gua yang unik dan menakjubkan. Di sana terdapat Gua Tembus, Gua Mrica, Gua Sodong, Gua Potro, Gua Sapen, Gua Gilap, dan Gua Sonya Ruri. Berdasarkan penelitian para ahli sejarah dan geologi, kawasan gua-gua di Pracimantoro Wonogiri layak dijadikan sebagai situs Kawasan Karst yang unik di Indonesia.

Kawasan karst di Pracimantoro dinilai terbaik oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman gua-gua, struktur lapisan tanah, dan panorama alam yang khas. Kawasan karst di wilayah ini dinilai lebih baik daripada kawasan karst yang ada di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Gunung Kidul.

Keberadaan museum karst di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri dinilai merupakan museum terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di Indonesia saat ini telah ada tiga museum karst, namun di Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indonesia.

Dua museum lain yang ada di Indonesia, isinya bermaterikan kondisi lokal. Selain itu, keberadaan museum diharapkan mampu menjawab tiga fungsi, yakni fungsi edukasi atau pendidikan, wisata atau ekonomi dan lindung.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusat Lingkungan Geologi Badan Geolkogi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Danaryanto, Kepala Bakorwil II Jateng Amat Antono dan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, R Sukhiyar, Rabu (2/6) di Museum Karst, Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri.

Ketiganya saat itu memberikan sambutan pada acara penandatanganan kerjasama pengelolaan museum karst oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, Pemprov Jateng dan Pemkab Wonogiri. Penandatangan naskah kerjasama dilakukan oleh Dnaryanto dari Kepala Pusat Lingkungan Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM, Teguh Dwi Paryono, Kepala Dinas ESDM Jateng dan Pranoto, Kepala Bappeda Wonogiri.

"Ada dua fungsi utama dari keberadaan museum karst, yakni fungsi lindung dan ekonomi. Fungsi lindung, sepanjang pegunungan seribu di kaki kawasan karst akan menjadi penampung air hujan sehingga bisa dialirkan ke bawah. Sedangkan sebagai fungsi ekonomi atau wisata, perlu adanya pelestarian sehingga menjadi pusat pendidikan bagi anak-anak Indonesia," ujar Sukhiyar.

Dikatakan oleh Sukhiyar, museum karst di Wonogiri merupakan unik sehingga butuh kontribusi bersama untuk elementariness's. Sedangkan Kepala Bakorwil II Jateng, Amat Antono meminta keberadaan museum jangan hanya dijadikan tempat menyimpan barang purba.

2 komentar: